Gereja dan Perubahan Sosial : Perspektif Sosiologi
Bambang Harjono
Abstraksi.
Peran gereja didalam perubahan sosial masyarakat sekitarnya adalah topik besar yang sudah lama di gumulkan. Kajian teorinya adalah bagaimana pola hubungan (interaksi) antara individu dengan masyarakat, individu mempengaruhi masyarakat atau masyarakat mengkondisikan individu. Baik kajian Durkheim dengan teori fakta sosial maupuan Weber dengan teori rasional-etikanya, atau Giddens dengan internalisasi, semua mencoba menggagas bagaimana sebenarnya rasionalisasi dan seorang aktor berperan di dalam perubahan sosial lingkungan masyarakatnya.
Meluruskan Perjuangan Perempuan
Oleh
Aripin Tambunan
Seharusnya yang patut diperjuangkan perempuan saat ini adalah, melawan sistem pemikiran budaya posmodern yang bersinergi dengan kapitalisme untuk menjadikan perempuan (tubuh, gairah, dan kecantikannya), sebagai barang komoditi maupun metakomoditi.
Pendahuluan
Di dalam budaya postmodern, khususnya posmodernisme dekonstruktif (deconstructive postmodernism), segala macam bentuk otoritas tidak lagi berlaku. Wacana kebebasan mendominasi aspek pemikiran maupun aspek perilaku yang memunculkan paradigma-paradigma baru di dalam berkehidupan. Apa yang tadinya disebut rasa malu, rasa berdosa, rahasia (ruang private), dan religius, kini telah digantikan dengan sebutan baru, rasa kewajaran (normal) bukan malu dan berdosa, materialitas merupakan hal yang wajar, ketelanjangan (obscenity) menjadi milik publik, dan sekularitas adalah tujuan tertinggi dari kehidupan.
Pemikiran posmodernisme dekonstruktif ini berdampak kepada sendi-sendi kehidupan bermasyarakat. Sebagian para pemuda menyongsongnya dengan sukacita karena mendapatkan kebebasan dari hasratnya (seks) yang terkekang selama ini di dalam norma-norma yang berlaku, Para kapitalis menyongsongnya dengan sangat gembira, sebab dengan kehadiran budaya postmodern tersebut akan lebih mudah baginya untuk mendapatkan tambahan komoditi yang akan dijual ataupun tambahan komoditi yang dipergunakan untuk menjual komoditi-komoditi lainnya (metakomoditi).[1]